"Islam bersatu tak bisa dikalahkan..."
Itulah sepenggal kalimat yang selalu diteriakan oleh umat Islam ketika berunjuk rasa. Tapi kita tidak tahu apakah kalimat tersebut muncul dari hati nurani yang menginginkan umat Islam bersatu atau hanya ucapan yang keluar dari mulut semata. Karena kenyataannya umat Islam sangatlah sulit untuk dipersatukan. Yang menjadi pertanyaan, mengapa hal itu bisa terjadi? Padahal kita tahu bahwa Islam sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa bersatu dan melarang keras bercerai berai. Hal ini sebagaimana tercantum dalam surat Ali-Imran ayat 103, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.”. kita juga yakin bahwa banyak umat Islam (meskipun tidak mengetahui ayat tersebut) menyadari bahwa persatuan umat itu sangatlah penting untuk menghimpun kekuatan.
Ada banyak faktor yang menyebabkan sulitnya umat Islam untuk bersatu. Salah satunya adalah karena umat Islam memiliki madzhab yang berbeda-beda, meskipun mereka berada di bawah satu naungan yaitu Islam. Sifat fanatiknya terhadap madzhab itulah yang menyebabkan sulitnya umat Islam untuk bersatu. Setiap orang menganggap madzhab merekalah yang paling benar, sehingga sulit untuk menerima madzhab-madzhab yang lain.
Banyak tokoh dan ormas Islam yang dengan lantang meneriakan supaya umat Islam bersatu dengan kembali kepada Qur’an dan Sunnah. Namun, yang perlu kita kaji adalah apakah Qur’an dan Sunnah bisa membentuk persatuan dan kesatuan umat? Karena kalau kita lihat hadits yang di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi yang menjelaskan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, maka dapat disimpulkan bahwa Qur’an dan Sunnah sekalipun tidak akan mampu untuk mempersatukan umat Islam. Sebagai gambaran, MUI baru-baru ini mengeluarkan fatwa haramnya GOLPUT, hal itu mendatangkan pro dan kontra dikalangan masyarakat termasuk umat Islam, padahal MUI dengan tegas mengatakan bahwa fatwa tersebut berlandaskan kepada Qur’an surat An-Nisa ayat 59.
Tapi kalau kita amati beberapa tahun kebelakang, terlihat beberapa kali umat Islam melupakan madzhab-madzhab mereka dan mau bersatu. Namun, persatuan itu hanya beberapa saat dan juga bukan karena kembali kepada Qur’an dan Sunnah. Persatuan tersebut muncul karena adanya kesamaan dalam kepentingan yaitu melawan musuh Islam dan untuk membela Islam. Kepentingan tersebut muncul karena adanya penghinaan, pelecahan, dan penindasan terhadap Islam (hukum sejarah mengatakan bahwa ”musuh atau lawan akan bersatu ketika menghadapi musuh yang sama”). Seperti yang terjadi ketika umat Islam melakukan kecaman terhadap pembuatan karikatur Nabi Muhammad dan belakangan ini ketika umat Islam mengecam agresi Israel terhadap Hamas di Palestina. Ini membuktikan bahwa sebenarnya umat Islam bisa bersatu, tetapi yang bisa mempersatukan umat Islam bukanlah Qur’an dan Hadits, melainkan penghinaan, pelecehan dan penindasan terhadap Islam.
Yang menjadi masalah, haruskah kita menunggu Islam di hina dan di tindas terlebih dahulu, baru kita akan bersatu? Pada akhirnya, yang bisa menjawab itu semua adalah kita sebagai umat Islam. wallahu A’lam…...
Penulis: San’TeHa
Islam dan Persatuan Umat
Written By blogsmartcampz on May 27, 2009 | 2:37:00 PM
Labels:
Main Article,
Motivasi
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !