Maukah menjadi Ibnu Taimiyah? - SMART CAMPZ
Headlines News :

Resource

Home » » Maukah menjadi Ibnu Taimiyah?

Maukah menjadi Ibnu Taimiyah?

Written By blogsmartcampz on April 7, 2009 | 6:23:00 PM

Ibnu Taimiyah…
Satu hal yang ngiris jika hari ini dari kalangan umat Islam tidak mengenal nama beliau, jangankan kalangan ustadz atau santri yang biasa bergelut dengan dunia Islam kalangan yang hanya mengenal Islam dari keturunan dan tradisi oral (dari ceramah-ceramah ) setidaknya pasti pernah mendengar nama beliau, dan ada baiknya kita tahu perjalanan beliau sehingga menjadi Ulama besar.

Ahmad bin Abdis Salam bin Abdillah bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Taimiyah An-Numairy Al-Harrany Ad-Dimasyqy, itulah nama panjang beliau, beliau lahir di Harran, salah satu kota induk di Jazirah Arabia yang terletak antara sungai Dajalah (Tigris) dengan Efrat, pada hari Senin 10 Rabiu’ul Awal tahun 661H.

Ketika kecil beliau sudah hijrah ke damasyik bersama keluarganya karena negrinya saat itu diserang oleh kerajaan tartar. Namun dengan kecerdasan beliau setiba disana beliau mulai menghafal Al-Qur’an dan mencari ilmu kepada para ulama dan ahli hadist disana, dan memang kedatangan belaiu kepada para ulama menjadi menarik karena mereka tercengang dengan kecerdasan beliau. Ketika usia belasan tahun beliau mampu menguasi ilmu ushuludin, bidang tafsir, hadits bahkan bahsa Arab dalam kajian kitab pun beliau telah mengkaji Musnad Imam Ahmad beberapa kali, kutubu sittah, dan mujam Ar-Thabrani Al-kabir.

Satu hal yang mendukung kecerdasan beliau adalah beliau hidup dilingkungan Ulama sehingga kecerdasan yang dimillikinya semakin terasah. Selain kecerdasan intelektual yang beliau miliki ternyata secara spiritual pun beliau sangat cerdas dan bisa dikatakan bahwa beliau sangat zuhud, terbukti ketika beliau dihadapkan pada satu masalah yang sulit beliau beristigfar hingga seribu kali hingga masalah itu dimudahkan oleh Allah, bukti lain bahwa walaupun beliau itu sudah menjadi Ulama besar beliau tetap terus mencari ilmu dan tidak merasa cukup dengan yang beliau miliki.

Dalam sebuah perjungan rasa tidak mungkin selalu berjalan mulus, begitupun dengan beliau dalam perjuangannya beliau di coba dengan di fitnah oleh orang – orang munafik sehingga beliau di penjara, namun hal itu beliau hadapi dengan tenang, tabah dan gembira dan tidak menghalangi beliau dalam berjuang membela Islam, justru beliau mengatakan:

“Sesungguhnya aku menunggu saat seperti ini, karena di dalamnya terdapat kebaikan besar.”

“ Orang dipenjara ialah orang yang terpenjara hatinya dari Rabbnya, orang yang tertawan ialah orang yang ditawan orang oleh hawa nafsunya.

Itulah sejarah singkat perjalan beliau, tetapi sejarah bukanlah sebuah cerita yang hanya menjadi sebuah pengantar tidur tentu ada yang harus kita petik dalam sejarah itu. Begitupun dengan perjalanan Ibnu Taimiyah. Jika kita bandingkan perjuangan beliau dengan kita sekarang mungkin seperti membandingkan “becak dengan Truk” artinya perjuangan kita belum seberapa. Padahal fasilatas lebih mendukung dan lebih mudah, kalaupun beliau saat itu hidup dilingkungan Ulama, bukan berarti jadi alasan buat kita mengatakan pantesan karena kitapun hari ini banyak yang bisa mengantarkan kepada ke Ilmuan, tinggal kita mau ataukah tidak menjadi seperti beliau dalam mewakafkan jiwanya untuk Islam. Dan menjadi sebuah pertanyaan besar untuk kita Apa yang telah kita berikan untuk Islam ???

Maukah menjadi Ibnu Taimiyah?
Oleh: Ishsan Asyaparudin
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Recent Readers

Advertise

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SMART CAMPZ - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template